[REVIEW NOVEL] Bayangan Kematian Karya Lexie Xu dan Erlin Cahyadi

 #NgereadKuy

#KMC9
#BacaBuku

Judul: Bayangan Kematian
Penulis: Lexie Xu dan Erlin Cahyadi
Penerbit: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 272 halaman; 20 cm
ISBN: 978-602-03-2529-3


Halooo, apa kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan-Nya dan diberikan kesehatan, ya.

Langsung aja, kali ini aku bakal review novel Bayangan Kematian karya Lexie Xu dan Erlin Cahyadi. Sebelum itu, kalian wajib tahu blurb-nya terlebih dahulu.

Erin Winata

Aku tidak pernah menyangka kehidupan SMA-ku menjadi rumit. Bayangkan, baru saja remi menjadi anak SMA, aku malah melihat pembunuhan! Yang lebih parah lagi, pelaku pembunuhan itu tahu aku telah melihatnya, dan kini mengincar nyawaku! Belum lagi aku harus menghadapi kenyataan bahwa satu-satunya cowok yang kusukai ternyata punya hubungan istemewa dengan sahabatku sendiri. Mana mungkin ada yang lebih sial daripada aku?

Lusi Rimba

Tadinya hari-hariku aman, damai, dan cenderung membosankan. Satu-satunya hal yang merecoki ketenangan hidupku hanya Joni alias Jonathan, si cowok sedingin es yang gaya rambutnya sudah ketinggalan mode sepuluh tahun. Namun, semua itu berubah saat aku menyaksikan pembunuhan bersama sahabatku. Lebih gawat lagi, korbannya malah menghantuiku dan mengatakan dia akan membalaskan dendamnya kepada kami semua karena sudah membuatnya menderita. Oh Tuhan, bagaimana cara kami meloloskan diri dari pembalasan hantu dengki itu?

Tadaaa, gimana? Deg-degan baca blurb-nya? Hehe.

Menurut aku, cerita ini cukup kompleks banget. Dari kemunculan para tokohnya dan cara menyelesaikan konflik utamanya. Dan, aku sebagai pembaca dibuat nahan napas beberapa kali di bagian-bagian akhir cerita oleh penulisnya. Karena apa? Tokoh protagonis terlalu dibuat kepayahan. Huh, apalagi diselingi adegan thriller juga. Menambah pacu jantung aku selama baca.

FYI, aku selesai baca novel ini kurang lebih sekitar 3 jam. Mulai dari jam sebelas malam, sampai jam 2 pagi. Haha, ingin menyebutku kalongers? Silakan, itu memang benar soalnya. Oke, cukup OOT-nya, ya.

Kelebihan lain dari novel ini adalah, gaya bahasa penulisnya sangat enak sekali. Mengalir dan membuat aku sebagai pembaca betah. Alurnya juga enak buat diikuti. Belum lagi pace ceritanya yang dibuat naik turun oleh penulis, membuatku pengin dan pengin terus baca ceritanya sampai ending. Karakter Building-nya juga kuat banget. Dan aku di awal ketipu sama dua tokoh di cerita ini, haha. Penulis benar-benar bisa mengolah karakter mereka dengan baik.

Aku salut, sih. Apalagi ini cerita kolaborasi, keren banget pastinya. Menyatukan dua kepala itu nggak mudah, Gaes. Serius.

Oke, untuk kekurangannya sendiri, masih ada beberapa tipo di cerita ini. It’s okey, itu nggak menganggu sama sekali sih. Terus soal penjelasan setting yang bukan di dunia manusianya itu kurang lebih detail sedikitnya. Terus layout-nya, tanda petiknya sama semua. Buat di awal dialog maupun di akhir dialog. Cuma kayak gini (”) bukan kayak gini (“”). Belibet, yak? Maaf. Apalagi, ya? Haha, kayaknya aku harus baca lagi beberapa kali buat tahu, deh. Langsung ke kutipan favorit, ya.

“Ini bukan Cuma masalah cewek, Lus,” sahut Nathan pelan. “Ini masalah kepercayaan. Gue udah mengkhianati kepercayaannya. Gue memang nggak layak dijadikan teman. Nggak heran selama ini dia selalu terancam sama gue. Itu karena dia takut gue menusuk dia dari belakang. Dan gue memang seburuk yang dia duga.”

Bayangan Kematian, halaman 190.

Oke, novel ini recommended banget buat kalian pencinta misteri dan thriller. See you next review~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW NOVEL] Lexie Xu - Permainan Maut

[REVIEW NOVEL] Ranjang Sebelah Karya Wardah T.

[REVIEW NOVEL] Pay it Forward Karya Emma Grace