[REVIEW NOVEL] Episode Para Lajang Karya Shandy Tan

#NgereadKuy
#KMC8
#BacaBuku

Judul: Episode Para Lajang
Penulis: Shandy Tan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 224 hlm; 20 cm
ISBN: 978-602-03-0762-6





Ohalo, Gaes. Balik lagi nih sama aku. Hehe. Kali ini aku bakal review Kumcer Episode Para Lajang Karya Shandy Tan. Sebelumnya, aku mau kasih tahu. Di buku ini 12 cerpen yang sangat luar biasa menurut aku. Gimana nggak? Perasaanku seperti diaduk-aduk baca ini. Awalnya ketawa, baper, sedih dan kemudian tersipu sendiri. Udah hampir kayak orang gila. Apalagi covernya, uh. Buat jatuh cinta. Ada gambar cincinnya, haha. Kalau kalian pengin tahu, aku awalnya kira ini novel, loh. Bukan kumpulan cerpen. Yuk ah, langsung aku kasih blurb-nya aja.

Ada lajang yang bimbang
Ada lajang yang jalang
Ada lajang yang menerima diri
Ada pula yang menyangkal nurani
Ada lajang yang suka sendiri
Ada pula yang terpaksa sendiri berkurung sepi
………………
But, whoever you are, don’t take life too seriously
because you won’t get out alive anyway.
-anonymous

Dan for your information, Gaes. Aku baca buku ini hanya 2 jam. Sekali lagi hanya 2 jam dalam sekali rebahan. Hehe, iya. Aku bacanya sambil rebahan. Nah, dari 12 cerpen yang ada di buku ini. Aku paling suka sama Kisah Lajang #1, #2, #7, #8 dan #12. Kenapa begitu? Kisah mereka baperin, banyak amanat dan pastinya menyayat hati. Sebenernya aku berharap cerpen-cerpen di atas yang aku sebutkan itu bisa dilanjutin jadi novel. Pasti keren, deh! Pake banget malah.

Oke, aku sedikit bahas soal cerpen #1 sama #12 ya. Sebenernya dua cerpen itu masih saling berhubungan. Kisahnya soal friendzone, eh. Tapi penulisnya mengemas dengan sangat apik menurut aku. Di cerpen pertama itu diceritakan dari sudut pandang Lucia, si cewek. Nah, yang cerpen nomor 12 itu dari sudut pandang Paris si cowok. Gimana sih kisahnya? Haha, kalian bisa baca sendiri nanti kalau udah beli bukunya, hehe. Aku nggak mau spoiler, muehehehe.
Oke, ada satu kutipan di salah satu cerpen yang paling aku suka. Apa dia? Kuy, langsung baca.

Dasar orang-orang egois. Aku membenci kalian. Aku membenci dunia. Aku membenci diriku yang munafik. Jadi, walaupun hari ini indah, aku memutuskan mati saja.
Hari Ini Indah (Tessalonica Memutuskan Mati), Episode Para Lajang halaman135

Gimana-gimana? Kalian juga baper nggak baca kutipan di atas? Haha. Oke, langsung kita bahas aja kekurangan yang ada di buku ini menurut aku ya. Masih ada beberapa kata yang nggak ada di KBBI, dan untuk penulisan dialog menurut aku agak nganu, ya. karena ada beberapa dialog yang sebenarnya bukan dialog tag, tapi pakai koma. Dan beberapa dialog yang harusnya pakai tanda seru, dipakaikan koma. Padahal dialog itu menunjukkan ketegasan. Untuk layout aku juga kurang suka sih, kasusnya sama kayak layout di Marionette.

Oke, kayaknya segitu aja review dari aku. Maaf kalau kurang panjang dan kurang bagus penyampaiannya. See you next review, Dear.

Salam, Murtiissa.

23-02-2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW NOVEL] Lexie Xu - Permainan Maut

[REVIEW NOVEL] Ranjang Sebelah Karya Wardah T.

[REVIEW NOVEL] Pay it Forward Karya Emma Grace