[REVIEW NOVEL] Dalam Rindu Aku Menziarahi Kekasih yang tak Berpusara Karya Aksa Ahmad

#NgereadKuy
#KMC8
#BacaBuku

Judul: Dalam Rindu Aku Menziarahi Kekasih yang tak Berpusara
Penulis: Aksa Ahmad
Penerbit: AT Press
Jumlah Halaman: 155 hlm; 14x20 cm
ISBN: 978-623-730-349-7






Halo, Gaes. Ketemu lagi nih sama aku. Haha, padahal beberapa hari lalu udah ketemu ya. Gpp. Kali ini aku mau review novelnya Kak Aksa yang judulnya Dalam Rindu Aku Menziarahi Kekasih yang tak Berpusara. Hm, panjang banget kan? Sepanjang kenangan kamu-kamu sekalian sama masa lalu, muehehe. Salah satu novel TAT Akbar ini memang punya keunikan sendiri, yaitu judulnya yang panjang dan menyentuh. Dan lagi, cerita yang kental akan genre romance-nya. Ditambah, gaya bahasa yang puitis, makin buat kalian terhanyut di dalam ceritanya.

Biar nggak ribet, novel ini aku sebut novel Ziarah aja, ya. Di novel ini tuh mengangkat objek alam yang disepelekan yaitu sampah, lebih tepatnya bungkus roti cokelat, sih. Sudut pandang yang diambil sama penulisnya yaitu sudut orang pertama. Membuat pembaca makin bisa merasakan apa yang dirasakan sama si tokohnya itu. Dari sudut pandang Elegi, kita bisa merasakan kepedihan yang mendalam, tentang luka, rindu dan juga cinta yang kandas. Mengiris hati banget pas kejadian Cantika mati meninggalkan Elegi sendiri. Padahal keduanya udah merencanakan masa depan yang bahagia, berumah tangga dan mempunyai anak. Bahkan nih, ya, mereka berdua udah mempersiapkan nama untuk anak-anaknya, yaitu Ram dan Ayana. Tragis dan mengenaskan sekali kisah cinta mereka berdua, hiks.

Dari novel ini pun aku mendapat banyak hal, yang sebelumnya belum aku ketahui bahkan nggak terpikir untuk aku cari tahu. Banyak dialog yang menyentil, saat aku buang sampah sembarangan, dan masih banyak hal lainnya.

Aku baru tahu, Honey. Ternyata masih ada lagi perbuatan manusia yang sama sekali tidak bisa dibenarkan. Aku kira cuma sampah yang bisa mereka buang semaunya. Sembarangan. Ternyata bayi pun bisa mereka buang selayaknya sampah. Bahkan, astaga, mau dibunuh! Di mana hati nuraninya. Ia yang susah payah melahirkan, ia juga yang membuangnya.
Dalam Rindu Aku Menziarahi Kekasih yang tak Berpusara, hlm 135.

Di atas adalah penggalan dari cerita Ziarah yang kusukai. Begitu banyak hal yang membuat aku sadar akan lingkungan. Kisah cinta sejati antara Elegi dan Cantika begitu menyayat hati. Begitu juga kisah Ram dan Ayana. Ah, tragis sekali.

Aku nggak bakal komentar soal penulisan di buku ini, karena konfirmasi dari penulisnya, ada kesalahan teknis. Namun, di novel Ziarah ini ada beberapa kesalahan selain kesalahan penulisan. Di dialog Elegi, ada bahasa yang nggak baku, ya emang nggak apa-apa seharusnya, tapi sebelum-sebelumnya dialog Elegi itu baku, nyaman dibaca. Nah, satu dialog itu yang buat aku agak mengernyit, nggak sama kayak dialog lain.

Dan untuk ending, bisa dikatakan twist ending ya. Karena dari awal aku baca, aku enggak berpikiran kalau ending-nya akan seperti itu. Mungkin pembaca lain juga merasakan hal yang sama. Satu lagi, twist ending ini aku kurang suka, entah, perubahan nasib si tokohnya menurutku agak kelewatan. Entah sih, pendapat orang beda-beda, kan. Kalian bisa baca bukunya dulu, sependapat atau enggak sama aku nantinya.

Banyak amanat yang diselipkan penulis di dalam cerita, terutama untuk kita semua (manusia) yang sering semena-mena pada lingkungan sekitar dan sampah. Buku Kak Aksa ini aku rekomendasikan sekali buat kalian pecinta romance. Di buku ini kalian akan merasakan kisah cinta yang berbeda dari kisah cinta pada umumnya.

Oke, kayaknya segini aja review dari aku. Kalian bisa lihat Youtube Kak Yunita R Saragi juga, ya. Beliau udah review buku ini soalnya. See you next review, Dear.

Salam hangat, Murtiissa.
31-01-2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW NOVEL] Lexie Xu - Permainan Maut

[REVIEW NOVEL] Ranjang Sebelah Karya Wardah T.

[REVIEW NOVEL] Pay it Forward Karya Emma Grace